• Breaking News

    6/01/2017

    Perang Korea, 1950

    Evakuasi Waduk Chosin, Perang Korea (Wikimedia Commons)
    Kupas Copas | Pada Juni 1950, pemimpin Korea Utara Kim Il-sung memerintahkan invasi besar-besaran ke Korea Selatan. Hal ini membuat Amerika Serikat terkejut.

    Presiden AS Harry Truman enggan merespons serangan tersebut karena khawatir akan memicu keterlibatan Uni Soviet dan China dalam konflik bersenjata melawan Negeri Paman Sam.

    Kemudian, dalam sebuah blunder diplomatik terbesar sepanjang sejarah, Uni Soviet memutuskan untuk memboikot pertemuan Dewan Keamanan PBB Januari 1950 yang membahas tentang invasi Korea Utara ke Korea Selatan.

    Pemboikotan Uni Soviet dilakukan karena China tidak diberi jatah kursi dalam pertemuan DK-PBB. Alhasil, Uni Soviet pun absen pada sebuah pertemuan DK-PBB.

    Dan, muncullah resolusi ke-84 yang disahkan pada 7 Juli 1950. Melalui resolusi itu, DK-PBB mengeluarkan dekrit yang meminta negara anggota PBB untuk membantu Korea Selatan menghentikan invasi Korea Utara. Uni Soviet tidak dapat memberikan veto terhadap resolusi tersebut.

    Presiden Truman menggunakan resolusi PBB sebagai pembenaran untuk intervensi AS ke Korea.

    Meskipun Perang Korea terus berlanjut selama tiga tahun kemudian dan menghasilkan akhir yang anti-klimaks, Presiden Truman tidak pernah meminta otorisasi kepada Kongres AS. (Liputan6)